DINAS PENDIDIKAN PANGKEP DIDUGA BERTINDAK KONYOL" MUTASI YANG MERUGIKAN SEJUMLAH GURU UNTUK TPG TAHUN 2026
Pangkep - tribuntujuwali.com - Dugaan tindakan tidak profesional kembali Mencoreng dunia Pendidikan Sehingga mencuat di lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Pangkep. Sejumlah guru mengaku menjadi korban mutasi yang dinilai tidak sesuai tempat bahkan diduga kuat merupakan mutasi “pesanan” yang dilakukan tanpa mempertimbangkan aturan teknis maupun dampaknya bagi guru..tutur nya Sabtu -15/11/25
Akibat mutasi yang dinilai mutasi pesanan khusus ini, para guru yang terdampak, merasakan kerugian besar. Selain kehilangan jam mengajar sesuai kompetensi, mereka juga kehilangan hak atas Tunjangan Profesi Guru (TPG) karena tidak lagi memenuhi syarat beban kerja mengajar sesuai sertifikasi..ungkap nya .suara tegas ,Sabtu -15/11/25
- Lanjut Narasumber "Sangat janggal dan Sangat Ironis "bahkan ada satu sekolah di sekolah dasar SD 4 tala,kec.Ma'rang bertindak lebih konyol lagi ." Miris" adanya Mutasi yang di anggap tidak sandar operasional prosedural ( SOP) dalam menjalankan suatu tugas pokok dalam struktur lingkup dinas Pendidikan kab .Pangkep kepulauan .Prov.Sul Sel..Yang Menjadi suatu Ironis ."Mutasi Sebanyak tiga .guru tanpa di gantikan sampai saat ini detik ini pun "Sampai saat ini juga ,pengganti dari pada yang menjadi korban mutasi Pesanan" di anggap sangat berdampak buruk dalam sistem dunia pendidikan .dan akan bisa berdampak ke pada siswa tersebut ,jadi sampai saat ini detik ini ,ada siswa ,namun guru tidak ada .alias kosong .di dalam kelas .ungkap NS.Sabtu -15/11/25
-
Hal ini membuat banyak guru menilai bahwa Dinas Pendidikan bertindak konyol, tanpa memikirkan efek domino terhadap karier, kesejahteraan, maupun pengabdian guru yang sudah bertahun-tahun menjalankan tugas secara profesional.
“Seharusnya Dinas Pendidikan melihat kinerja dan masa pengabdian guru, bukan justru memindahkan seenaknya. Banyak guru yang tiba-tiba kehilangan tunjangan profesi guru TPG dan merasa perjuangannya selama ini sia-sia,” tambah sumber tersebut..Sabtu - 15/11/25
Beberapa pihak bahkan menduga kuat adanya indikasi KKN — kolusi, korupsi, dan nepotisme—dalam proses mutasi ini. Para guru yang menjadi korban mengaku bingung sekaligus kecewa, sebab mutasi tersebut bukan hanya tidak relevan dengan kualifikasi pendidikan mereka, tetapi juga terkesan merupakan bentuk tekanan atau penggeseran yang disengaja.ungkap narasumber .dengan suara tegas " Sabtu -15/11/25
Kasus ini kini menjadi sorotan, dan para guru berharap agar pemerintah kabupaten turun tangan menilai ulang seluruh proses mutasi, serta memastikan bahwa kebijakan pendidikan berjalan sesuai aturan, bukan berdasarkan kepentingan tertentu.
(Tim Redaksi )


