INI DIA! Jeritan Honorer Prabumulih Akibat Skandal PPPK: Tim Rajawali Buru Mafia 'Uang Sabun', Polda Sumsel Ditantang!
Prabumulih, OkGas.com
Praktik mafia seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) kategori R4 di Kota Prabumulih semakin marak. (16/7/2025).
Menanggapi hal ini, Ali Sopyan, Pimpinan Umum Rajawali Anti Korupsi Indonesia Tangguh (RAKIT), mendesak jajaran Polda Sumatera Selatan (Sumsel) untuk segera bertindak dan membongkar sindikat tersebut.
Desakan ini muncul setelah pengumuman hasil seleksi PPPK tahap 2 beredar luas, yang kuat dugaan diwarnai praktik suap oleh oknum pejabat "bangsat." Keberanian Walikota Prabumulih, H. Ridho Yahya, membongkar adanya SK kelulusan 68 PPPK yang terancam dibatalkan patut diacungi jempol. Tindakan tegas Walikota ini memperkuat dugaan adanya permainan "uang sabun" dalam proses seleksi.
Modus Dugaan Suap Terkuak: Nilai Tinggi Kalah dari Kode "R4"
Ali Sopyan menyoroti kejanggalan mencolok: banyak pelamar dengan kode R4 yang nilai tesnya di atas 400 justru dikalahkan oleh pelamar dengan kode R4/L yang nilainya di bawah 400. Ini menimbulkan pertanyaan besar: apakah seleksi PPPK tahap 2 tidak lagi melihat nilai sebagai patokan utama? Dugaan kuat mengarah pada adanya praktik kongkalikong dan suap.
Selain itu, tim Rajawali Anti Korupsi Indonesia Tangguh (RAKIT) juga menemukan indikasi banyaknya Tenaga Kerja Sukarela (TKS) yang baru bekerja di instansi tertentu namun berhasil lolos PPPK tahap 2. Ironisnya, banyak TKS ini diduga sebagai "siluman" karena sering tidak masuk kerja, menggeser posisi honorer yang sudah mengabdi lebih lama.
Ali Sopyan bersama "Tim Pemburu Fakta Rajawali Sumsel" terus mengejar dugaan permainan kotor dalam seleksi PPPK R4 di Prabumulih ini. RAKIT berharap Walikota Prabumulih dan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya (BKPSDM) Kota Prabumulih segera meninjau ulang seluruh hasil kelulusan PPPK tahap 2.
(Tim- Red)
0Comments